hai soob, kali ini aku mau posting
cara membentuk kalimat dalam bahasa jepang ^^ yang aku dapat dari berbagai
sumber. Selamat belajar !!
Cara membentuk kalimat dalam bahasa
Jepang
Membentuk kalimat sederhana
Yang perlu di pahami dalam membuat kalimat dalam bahasa Jepang adalah memahami penggunaan pola kalimatnya.
Kita tahu dalam bahasa Indonesia pola
pembentukan kalimatnya adalah S-P-O-K, sedangkan dalam bahasa Jepang
menggunakan pola S-K-O-P (pasti
pusing O_o)
Tentu saja pola
ini sangat terbalik dengan penggunaan kalimat dalam bahasa Indonesia.
Itulah yang menyebabkan banyak orang merasa sulit dalam membentuk kalimat
dalam bahasa Jepang.
Disisni saya akan membahas bagaimana cara membuat kalimat sederhana dalam
bahasa Jepang. Maka tahap yang di perlukan dalam membuat kalimatnya secara
besar terbagi 3, yaitu :
1. Memahami pembentukan kalimat melalui
pola umum
2. Memahami penggunaan pertikel dasar
3. Memahami penggunaan kata kerja dan
perubahannya
Mari kita bahas itu satu persatu :
1. Memahami pola kalimat
1. Memahami pola kalimat
Baiklah, perhatikan contoh penggunaannya di bawah ini :
Indo :
Saya (S)
Belajar (P)
Bahasa Jepang (O)
Di kamar (Ket)
Maka akan di bentuk : saya belajar
bahasa jepang di kamar (SPOK)
Jepang :
Saya = watashi (S)
Belajar = benkyoushimasu (P)
Bahasa Jepang = nihongo (O)
Di kamar = heya de (Ket)
Maka akan di bentuk : saya, di
kamar, bahasa Jepang, belajar (SKOP)
Diartikan dalam bahasa Jepang :
watashi wa heya de nihongo o benkyoushimasu
Nah, maka yang perlu di perhatikan
adalah kata kerjanya, jangan sesekali anda meletakkan kata kerja setelah Subjek
jika dalam kalimat itu memiliki objek dan kata keterangan, (watashi wa
benkyoushimasu nihongo desu) ini kesalahan besar.
Tapi predikat boleh di
letakkan setelah subjek jika dalam kalimat itu tidak memiliki kata keterangan
lain, seperti objek dan kata keterangan, (watashi wa benkyoushimasu = saya
belajar) ini di benarkan karena dalam kalimat itu hanya terdiri dari subjek dan
predikat saja.
Begitupun dengan penggunaan objek
dan kata keterangan. Objek diikuti oleh partikel wo/o(tapi tidak selalu),
diletakkan sebelum kata kerja utama, (ninongo o benkyoushimasu = belajar bahasa
Jepang)
Sedangkan pada kata keterangan di
letakkan sebelum objek dan partikelnya tidak pasti (mengikuti kata keterangan
sebelumnya)
seperti :
di rumah = ue (ni)
dengan taksi = takushi (de)
dengan teman = tomodachi (to)
pada jam 3 = san ji (ni), dll
Sedangkan cara membentuk kalimat
tanya (introgatif), hampir sama pemakaian polannya. Hanya ada beberapa faktor
yang perlu di perhatikan.
Yaitu ;
Kata kerjanya harus berbentuk kata
kerja tanya(apakah),
menggunakan perubahan dari kata
kerjanya dengan penambahan (ka) atau (desuka).
Misalnya :
Apakah kamu makan nasi? = anata wa
gohan o tabemasu(ka)?
Apakah anda belajar? = anata wa
benkyoushimasu(ka)?
Apakah kamu membeli buku? = anata wa
hon o kaimashita(ka)?
Sedangkan penggunaan “desuka” pada :
Apabila dalam kalimat itu tidak
terdapat kata kerja.
Misalnya :
Apakah kamu seorang siswa? = anata
wa gakusei desuka?
Apakah kamu disini? = anata wa koko
desuka?
Apakah disana toilet? = toire wa
asoko desuka?
Siswa = gakusei
Disini = koko (ni)
Disana = asoko (ni)
Pembentukan kata “apakah” berasal
dari penambahan (ka) pada kata kerja, saya pikir semua sudah tahu hal ini dan
cukup mudah^^
Setelah kita memahami pola kalimat
dasarnya, kita sudah bisa membentuk kalimat dalam bahasa Jepang dengan benar .
Coba buat kalimat di bawah ini dalam
bahasa Jepang:
a.
Saya makan nasi
b. Saya belajar di kelas
c.
Saya membeli buku
d. Saya tidur
e. Saya pergi ke Jakarta dengan mobil
Saya = watashi (wa)
Nasi = gohan (wo)
Makan = tabemasu
Belajar = benkyoushimasu
Di kelas = kyoushitsu (ni)
Membeli = kaimasu
Buku = hon (o)
Tidur = nemasu
Pergi = ikimasu
Ke Jakarta = Jakaruta (e)
Dengan mobil = kuruma (de)
Nah, apabila anda sudah dapat
membentuk kalimat dengan benar, mari kita belajar untuk memahami penggunaan
partikel secara umum dalam bahasa Jepang. Doumo ^^ …
2.
Penggunaan
pertikel dasar
Menentukan partikel dalam bahasa
Jepang sangat sulit dan rumit. Kita butuh banyak penghafalan kosa kata untuk
menentukan partikel yang menguikutinya, karena partikel2 itu sudah ditentukan
dengan kata yang mengikutinya tersebut.
Saya akan membahas beberapa partikel
yang sering di pakai.
a.
Partikel “wa”
Penggunaannya mengikuti Subjek pada sebuah kalimat .
Menunjukkan kata yang sebelumnya adalah berfungsi sebagai
Subjek utama, dan merupakan pokok pelakunya.
Misal :
Saya tidur = watashi (wa) nemasu
Saya pergi = watashi (wa) ikimasu
(wa) disini menerangkan kalau (watashi) adalah subjeknya.
b. Partikel “wo”
Partikel ini sering di pakai untuk menerangkan bahwa kata
sebelumnya adalah objek dalam sebuah kalimat. Dibaca “o”, hanya o, jelas? o! ^^
Misalnya :
Saya makan nasi = watashi wa gohan (o) tabemasu
Kamu menulis karangan = anata wa sakubun (o) kakimasu
Kami membeli televisi = watashitachi wa terebi (o) kaimasu
Karangan = sakubun
Menulis = kakimasu
Televisi = terebi (katakana)
c.
Partikel “ni”
Penggunaannya sangat banyak. Pada, di, dalam, ke, untuk,
kepada, dengan ,adalah beberapa arti dari partikel ini.Oke, saya akan
membahasnya secara umum saja ya^^
Perhatikan contoh :
Saya makan di rumah = uchi (ni) tabemasu
Tidur di kamar = heya (ni) nemasu
Pergi pada jam 2 = 2 ji (ni) ikimasu
Dalam seminggu libur = isshukan (ni) yasumimasu
Bertanya kepada sensei = sensei (ni) shitsumonshiteimasu
Pergi ke Jepang = nihon (ni) ikimasu
Jadi, simpelnya saya jelaskan aja ya..
1.
Partikel (ni) bisa di artikan [pada]
apabila kata yang sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan waktu.
Misalnya ; hari minggu=nichiyoubi, hari jum’at=kinyoubi, jam
1=1 ji, jam 5=5 ji, bulan agutus=hachi gatsu, bulan januari=ichi gatsu, bulan
oktober=juu gatsu, tanggal 20=hatsuka, tanggal 14=juuyokka, dll.
2.
Partikel (ni) bisa di artikan
[di] apabila kata yang sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan
keterangan tempat.
Misalnya ; rumah=uchi, sekolah=gakko, departemen
store=depaatoo, pasar=ichiba, perpustakaan=toshokan, kamar=heya, taman=kootei,
dll
3.
Partikel (ni) bisa diartikan [ke]
apabila kata yang sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan keterangan
tempat yang ingin dituju. Tapi sebenarnya partikel (e) bisa menggantikannya.
Hanya saja tergantung pada kita untuk menggunakan (ni) atau (e)
Misalnya ; ke sekolah=gakko ni, ke Jepang=nihon ni, dll
4.
Partikel (ni) bisa di artikan
[kepada] apabila kata yang sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan
objek yang berupa orang.
Misalnya ; kepada sensei=sensei ni, kepada ayah=chichi ni,
kepada dia=kare ni, kepada mereka=anatatachi ni, dll
d. Partikel “to”
Pertikel ini dipakai untuk menghubungkan satu kata dengan
kata lainnya yang memiliki makna “dan”. Hanya menghubungkan kata benda 1 dan
kata benda 2 juga kata benda 3, dst. Bukan di gunakan untuk menghubungkan kata
sifat dan kata kerja dan juga bukan untuk menghubungkan anatar 2 kalimat, tidak
seperti bahasa Indonesia.
Misalnya :
Saya mempunyai pulpen dan pensil = watashi wa pen to enpitsu
ga arimasu
Buku dan majalah = hon to zasshi
Mata dan telinga = me to mimi
Membeli yakitori dan ramen = ramen to yakitori o kaimasu
Apakah kamu punya kacamata, HP, tas dan dompet? = anata wa
megane to denwa bango to kaban to saifu ga arimasuka?
Pulpen = pen (katakana)
Pensil = enpitsu
Majalah = zasshi
Mempunyai = ga arimasu
Kacamata = megane
HP = denwa bango
Tas = kabang
Dompet = saifu
e. Partikel “de”
Partikel ini dapat diartikan dengan [dengan] dan [ni].
Di artikan sebagai [di] yang di ikuti oleh kata keterangan
tempat. Penggunaanya sama dengan partikel (ni).
Misalnya :
Di sekolah= gakko (de), di pasar=ichiba (de), di kamar=heya
(de), dll
Perbedaan panggunaan partikel (ni) dengan partikel (de)
adalah :
Partikel (de) menunjukkan tempat suatu kejadian terjadi,
Cth : saya belajar di kelas = watashi wa kyoushitsu (de)
benktoushimasu
Sedangkan partikel (ni) menunjukkan tempat seseorang berada.
Cth : saya tinggal di Jakarta = watashi wa Jakaruta (ni)
sundeimasu
Diartikan sebagai [dengan] apabila di ikuti oleh kata benda
sebangai keterangan alat.
Misalnya :
Pergi dengan mobil = kuruma (de) ikimasu
Pulang dengan bus = bus (de) kaerimasu
Menulis dengan pulpen = pen (de) kakimasu
Okeh! setelah mengetahui tantang partikel, kita memasuki
tahap terakhir dari membuat kalimat sederhana, yaitu mengenal kata kerja
beserta perubahannya.
Dalam bahasa Jepang perubahan kata kerja mencapai 60-an
bentuk dari satu kata kerja dasar, dari sopan sampai biasa. Waw!!.. 3
buah perubahan saja sulit, apalagi sampai sebanyak itu. . tapi tetap semangat
ya^^ Gambare! Gambare!^^
3. Kata
Kerja dan perubahannya
Kata kerja dalam bahasa Jepang sebelum berbentuk-masu,
memiliki kata kerja bentuk dasar atau bentuk-u. Di tandai dengan akhiran(-u).
Pada bentuk inilah dasar dari semua perubahannya.
Jika kita ingin mencari arti suatu kata kerja dalam kamus,
maka carilah kata kerja dengan bentuk ini (-u). jangan pernah mencari dengan
akhiran –masu, pasti tidak akan pernah ketemu^^. Ok , Mari kita bahas. Doumo^^
…
KK bentuk-u :
Terbagi 3 golongan;
gol 1 berbentuk akhiran (-u, -tsu, -ru, -bu, -nu, -su, -mu,
-gu, -ku, )
cth :
a(u) = bertemu
ta(tsu) = bangun
kae(ru) = pulang
aso(bu) = bermain
shi(nu) = mati
hana(su) = berbicara
yo(mu) = membaca
oyo(gu) = berenang
o(ku) = meletakkan
gol 2 berbentuk akhiran (-eru dan -iru)
cth :
tab(eru) = makan
m(iru) =melihat
gol 3 berbentuk akhiran (-suru)
cth :
benkyou(suru) = belajar
shigoto(suru) = bekerja
(suru) = melakukan
Dalam membentuk kata kerja sopan, bentuk akhiran-u ini tidak
bisa di pakai. Dalam membuat kalimat bahasa Jepang, kesopanan pembantukan
kalimatnya sangat di perhatikan. Apalagi jika berbicara dengan orang yang baru
dikenal atau yang lebih tua.
Maka dalam membentuk kalimat yang sopan, kita bisa mengubah
kata kerja bentuk-u(dasar) menjadi kata kerja bentuk-masu(sopan).
Berikut perubahannya : Bentuk-U
(Dasar)
Gol 1 berbentuk akhiran (-u, -tsu, -ru, -bu, -nu, -su, -mu, -gu,
-ku, )
cth :
Ganti akhiran(-u) → (i) + (masu)
a(u) = bertemu → a (u → i ) + masu = aimasu
ta(tsu) = bangun → ta (tsu → chi ) + masu = tachimasu
kae(ru) = pulang → kae (ru → ri ) + masu = kaerimasu
aso(bu) = bermain→ aso (bu → bi) +masu = asobimasu
shi(nu) = mati → shi (nu→ ni) + masu = shimasu
hana(su) = berbicara → hana (su→shi) + masu = hanashimasu
yo(mu) = membaca → yo (mu→ mi) + masu = yomimasu
oyo(gu) = berenang → oyo (gu→gi) + masu = oyogimasu
o(ku) = meletakkan → o (ku → ki) + masu = akimasu
Gol 2 berbentuk akhiran (-eru dan -iru)
hilangkan akhiran(-ru), kemudian tambahkan (+masu)
cth :
tab(eru) = makan → tabe + masu = tabemasu
m(iru) =melihat →mi + masu = mimasu
Gol 3 berbentuk akhiran (-suru)
Hilangkan akhiran(-suru) → (shi) + masu
Cth :
benkyou(suru) = belajar → benkyou (suru → shi) + masu =
benkyoushimasu
shigoto(suru) = bekerja → shigoto( suru → shi) + masu =
shigotoshimasu
(suru) = melakukan → (suru → shi) + masu = shimasu
Setelah mengetahui perubahannya, kita dapat membuat KK-u(dasar)
menjadi KK-masu(sopan). Maka jika ingin
membuat kalimat, pakailah KK-masu.
Mari kita berlatih membuat kalimat dengan sopan.
1.
Saya bermain di halaman rumah
2.
Ayah membaca koran di kantor
3.
Adik makan sushi di rumah
4.
Dia membeli buku dan tas
5.
Hari ini saya pergi ke Bali
6.
Besok saya pulang ke Indonesia
7.
Ibu membeli makanan dan minuman di
pasar
8.
Aku menulis karangan untuk guru
Perhatikan pula penggunaan partikelnya. Ingat! KK-masu
adalah kata kerja, jadi tidak perlu lagi menggunakan akhiran desu. Bentuk
KK-masu/-masen/-mashita adalah bentuk sopan.
Halaman rumah = niwa
Kantor = kaisha
Koran = shinbun
Pasar = ichiba
Karangan = sakubun
Rumah = uchi / ie
Membeli = kau (1)
Bermain = asobu (1)
Membaca = yomu (1)
Pergi = iku (1)
Pulang = kaeru (1)
Makan = taberu (2)
Buku = hon
Tas = kaban
Hari ini = kyou
Besok = ashita
Bali = Bari (katakana)
Makanan = tabemono
Minuman = nomimono
Jika sudah berhasil membentuk kalimat dengan KK bentuk
sopan, mari kita lihat lagi perubahan KK-u(dasar) menjadi KK-masen(negatif).
Mari perhatikan perubahannya^^
Perubahan KK-u menjadi KK-masen sangat mudah. Apabila kita
telah mengetahui perubahan KK-masu, cukup ubah (masu → masen).
Cth :
(2)Tabemasu(makan) → tabemasen (tidak makan)
(3) benkyoushimasu (belajar) → benkyoushimasen (tidak
belajar)
(3) samposhimasu (jalan-jalan) → sanposhimasen (tidak
jalan-jalan)
(1) yomimasu (membaca ) → yomimasen (tidak membaca)
Dan KK lainya…
Jika sudah berhasil merubah KK-masu menjadi KK-masen,
selanjutnya kita akan mempelajari perubahan KK-mashita (lampau).
Perubahannya sama saja, hanya yang perlu di perhatikan
adalah : KK-u → KK-masu → KK-masen → KK-mashita.
Bisa langsung saja, (-masu → -mashita)
Cth :
(2) tabemasu(makan) → tabemashita (telah makan)
(2) mimasu (melihat) → mimashita (telah melihat)
(1) oyogimasu (berenang) → oyogimashita (telah berenang)
(3) benkyoushimasu (belajar) → benkyoushimashita (telah
belajar)
Setelah mengetahui bentuk KK-mashita( lampau), kita dapat
membuat kalimat dengan KK-masen deshita(negatif lampau). Bentuk ini adalah
perpaduan Kata kerja menyangkal dan lampau / telah terjadi.
Perubahannya mengikuti KK-masen + deshita. Maka akan
membentuk KK-masen deshita. Perhatikan contoh :
Mimasen deshita = tidak melihat (lampau)
Tabemasen deshita = tidak makan (lampau)
Ikimasen deshita = tidak pergi (lampau)
Yomimasen deshita = tidak membaca (lampau)
Dan lain2…
Baiklah cukup untuk perubahan KK bentuk sopan.
Untuk lebih memahami penerapannya, perhatikan contoh
berikut.
Perhatikan contoh penggunaannya :
1.
Yuube, watashi wa benkyoushimasu. →
lampau
(tadi malam saya sudah belajar)
2.
Kinou wa nihon e ikimasu. → lampau
(kemarin saya pergi ke Jepang)
3.
Kesa wa gohan o tabemasen
deshita. → negatif lampau
(tadi pagi saya tidak makan nasi)
4.
Kyou, watashitachi wa kyoushitsu ni
benkyoushimasen. → negatif
(hari ini kami tidak belajar di kelas)
5.
Mainichi wa gakko e ikimasu. →
positif
(setiap hari saya pergi ke sekolah)
6.
Kinou, kanojo wa kouhi o
nomimashita. →lampau
(kemarin dia(pr) minum kopi)
7.
Mukashi, watashi wa seito deshita. →
lampau
(dulu, saya seorang pelajar)
8.
Watashi to tomodachi wa kyoushitsu
ni imasen deshita. → negatif lampau
(saya dan teman ada tidak ada di kelas)
9.
Kyou wa hon o yomimasen. → lampau
(hari ini saya tidak membaca buku(belum))
NB : Jangan lupa komentarnya yaa ^^. terimakasih